Gili Nanggu, Gili Sudak dan Gili Kedis, Surganya Para Introvert

Gili Nanggu, Gili Sudak dan Gili Kedis, Surganya Para Introvert

Bagi kamu pecinta sepi dan penikmat senja, terkadang hanya duduk di kamar sambil mendengarkan playlist favorit mu mungkin sudah dihitung liburan, sangat sulit rasanya menemukan tempat dimuka bumi ini yang benar benar sepi untuk dirimu sendiri menikmati damai. Buru-buru berbicara pantai, memikirkan berapa banyak orang yang akan kamu temui di pantai saja sudah membuatmu pusing. Jika kamu ingin tempat yang benar-benar membuatmu merasa lebih tenang seolah memiliki pulau pribadi, mungkin sudah saatnya kamu beralih haluan ke Lombok bagian selatan, menikmati pesona Gili Nanggu, Kedis dan Sudak.

Tiga gili yang kekayaan alam bawah lautnya sama dengan Gili Matra (Meno, Trawangan, Air) ini termasuk dalam wilayah Sekotong. Sekotong adalah nama sebuah kecamatan di bagian selatan Lombok Barat yang di kelilingi bukit-bukit terjal, lengkap dengan pantai biru kristal dan pulau-pulau hijau di tengah lautnya. Tiga gili indah ini adalah sebagian kecil dari kurang lebih 280 pulau yang tersebar mengelilingi Lombok dan Sumbawa, yang tentu pulau-pulau kecil tersebut  sebagian besarnya tidak berpenghuni.

Walaupun terletak di ujung selatan Lombok, dengan perjalanan yang cukup jauh dan medan yang dikatakan berliku, dijamin kamu tidak akan merasa bosan karena ada tiga kolaborasi alam luar biasa yang akan menyambutmu sebelum mencapai tiga gili ini. Jika bertandang saat Januari-April maka gunung-gunung hijau dengan deretan pohon rindang, lengkap dengan hamparan sawah akan menemani perjalananmu saat memasuki Gerung, ibu kota Lombok Barat.

Selanjutnya, saat mencapai Lembar, kamu akan disambut dengan laut biru gelap, jejeran pohon Mangroove, lengkap dengan tebaran tambak-tambak kayu milik warga sekitar. Dan tepat saat memasuki Sekotong, pohon-pohon kecil berhimpit menyelimuti gunung dan bukit. Jika beruntung, kamu dapat menemui deretan penjual jamur hutan yang harganya setara dengan Ayam, atau melihat warga setempat berburu kerang laut saat air laut surut. Jika kamu datang antara bulan Mei-Desember, maka seluruh gunung dan bukit akan berubah menjadi sedikit gelap, pohon-pohon berwarna cokelat, daun-daun berserakan ke jalan, dan sawah-sawah berubah menjadi ayu kuning ke-emasan. Jangan lupa gunakan masker saat berkunjung yaa. Karena wilayah Sekotong cukup kering dan berdebu saat kemarau.

Hal yang perlu kamu garis bawahi besar-besar, dari tiga gili ini adalah hanya Gili Nanggu dan Sudak yang menyediakan penginapan. Dan tentu saja, tidak seperti Gili Matra yang memiliki fasilitas sangat lengkap dengan pilihan penginapan yang beragam, Gili Nanggu dan Sudak masing-masing hanya memiliki satu penginapan, yang tentu saja membuat jiwa Introvert mu akan bergetar bahagia, ini berarti persentase dirimu bertemu manusia saat berlibur akan jauh lebih sedikit.

Bonus menginap di pulau ini adalah, kamu akan menikmati Sunset dan Sunrise dalam satu tempat. Selain itu, secara geografis, Gili Nanggu, Sudak dan Kedis sendiri terletak diantara peralihan arus air hangat Samudera Pasifik yang memiliki kadar asin yang rendah dengan air Samudera Hindia. Gugusan anak pulau dari Sunda kecil ini juga termasuk lingkup Wallacea. Sebuah kawasan dengan laboratarium alam paling kaya di dunia dengan keanekargaman hayati yang luar biasa. Wilayah Wallacea ini merupakan titik temu berbagai organisme dari berbagai belahan dunia. Jadi kamu jangan heran, jika ber-snorkeling ria disini kamu akan berdecak kagum dengan indahnya alam bawah lautnya.

Yang paling menarik dari tiga Gili ini adalah lautnya benar-benar terlihat seperti kolam renang tak berujung. Air di tiga gili ini benar-benar hampir sempurna tak memiliki ombak, sangat tenang, karena tiga pulau ini terletak lebih menjorok kedalam, sehingga arus Selat Lombok tidak terlalu memberikan efek berarti, yang dimana memungkinmu untuk melihat keindahan alam bawah lautnya tanpa bantuan alat apapun dengan sangat mudah. Jika belum menceburkan diri ke laut saja, kamu bisa melihat ikan berseliweran di terumbu karang, apalagi jika kamu menceburkan diri ke laut dan ber-snorkeling ria? tentu saja pemandangan yang kamu dapatkan tidak ada tandingannya. Karena alam bawah laut di tiga gili ini sangat asri dan indah.

Menghirup syahdu di Gili Sudak

​​​​​​

Gili Sudak

Jika kamu benar-benar ingin menikmati harmoni alam untuk ketenangan jiwamu, kami menyarankan kamu menginap di Gili Sudak. Pulau paling besar diantara tiga gili ini terkenal untuk pemberhentian “Makan Siang” pengunjung yang memang ingin menikmati pemandangan alam bawah laut tiga gili secara singkat. Karena lebih seringkali dijadikan tempat “singgah” beberapa jam saja, maka tidak ada salahnya untuk tinggal di pulau ini. Penginapan di Gili sudak sendiri memiliki rentang harga mulai Rp. 500.000-Rp.1.000.000. Di Gili ini juga terdapat beberapa warung yang akan menyuguhkanmu beberapa pilihan makanan, mulai dari kerupuk, mie instan, gado-gado, hingga seafood.

Di Pagi buta, kamu bisa berjalan-jalan menikmati pasir sehalus bedak tabur bayi sembari menghirup semilir amis angin laut dengan hamparan air berwarna gradasi hijau biru sejauh mata memandang, minim perahu nelayan. Saat matahari mulai naik, kamu bisa mulai mengeksplorasi keindahan bawah laut Gili Sudak. Walaupun fasilitas di Gili Sudak tidak sebanyak Gili Nanggu, kamu masih bisa mengayuh Kayak tanpa biaya tambahan dari pihak penginapan, mengarungi laut tenang tanpa gelombang menuju Gili Kedis. Dan tepat saat matahari terbenam, kamu bisa duduk manis di kursi kayu tepi pantai menikmati langit jingga bertransisi menjadi hamparan bintang. Dijamin, jiwa Introvert-mu akan penuh terisi dan siap menjalani hari saat kembali berkerja nanti.

Menikmati Sepi di Gili Kedis

Jika benar-benar ingin bergerilya dan benar-benar ingin memuja sepi, mungkin membawa alat camping mu ke Gili Kedis adalah sebuah pilihan sahih yang tidak akan kamu sesali seumur hidup. Gili kecil yang luasnya yang hanya selebar lapangan tenis ini memiliki luas 3 Ha, yang artinya cukup dalam waktu 5 menit pulau ini rampung kamu jelajahi. Sayangnya, Gili Kedis, sesuai namanya yang berarti “kecil” dalam bahasa Sasak ini tidak memiliki fasilitas toilet, hanya beberapa berugak untuk bersantai. Pemberian nama “Romantic Island” tentu saja sangat tepat. Jika kamu membawa drone saat berkunjung, maka kamu dapat melihat dengan jelas, jika Gili Kedis berbentuk Hati saat air lautnya surut.

Camping di Gili Kedis akan menyuguhkanmu pemandangan yang sangat luar biasa, kamu bisa memasang tendamu diatas pasir pulau yang sangat halus dibawah pohon. Karena, ada sekitar 5 pohon tumbuh tinggi nan rindang di tengah pulau ini, lengkap dengan dua ayunan cantik. Bayangkan saja, saat pagi menjelang kamu akan disambut dengan matahari hangat dengan pemandangan air laut biru bening dengan riak kecil, lengkap dengan terumbu karang yang bisa kamu lihat dengan mata telanjang sejauh 15 meter.

Jarak Gili Kedis dan Gili Sudak hanya 10 menit menggunakan Kayak. Di gili Kedis kamu dapat sungguh-sungguh menikmati keindahan ciptaan Tuhan, perpaduan air laut biru bening, hijau pohon yang rindang, tanpa mesin boat yang bising, tanpa manusia yang berlalu lalang. Hanya jiwamu dan laut lepas.

Bersemedi di Gili Nanggu

​​​​​​

Jika kamu merasa ke-syahduan Gili Sudak, dan Gili Kedis membuatmu sedikit ragu sebagai pelancong baru, maka Gili Nanggu dengan berbagai fasilitasnya cocok untukmu. Gili ini punya penangkaran penyu khusus. Pulau ini juga cukup ramai dibanding dua gili kerabatnya. Kisaran harga penginapan Gili Nanggu juga sama dengan Gili Sudak. Uniknya, penginapan disini berbentuk seperti rumah adat Lombok, yaitu Lumbung Padi. Penginapan ini berjejer berbaris di tepi pantai.

Seramai-ramainya Gili Nanggu, tidak akan pernah seramai saudara-saudaranya di Gili Matra sana. Tenang saja, kamu masih bisa bersemedi dengan alam Gili nanggu pada pagi hari dan sore hari. Ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan di Gili Nanggu, memasuki wilayah ini, kamu akan dikenakan biaya Rp. 5000 per orang. Kemudian,  kamu bisa mengelilingi pulau hanya dengan waktu 15 menit, lalu melihat langsung penangkaran penyu, dan jika beruntung kamu dapat mengikuti festival melepas penyu turun ke laut yang diselenggarakan oleh pihak pengelola. Di gili Nanggu, sebelum jam 10 pagi, kamu dapat merasakan bahwa pulau ini benar-benar seperti milikmu sendiri. Pasirnya yang juga sangat halus dengan kerang-kerang berserakan di pinggirannya membuat eksplorasi pagi mu akan semakin damai.

Kamu juga perlu tahu, jika di tiga gili ini memancing sangat tidak diperbolehkan, demi menjaga ekosistem bawah lautnya. Jika kamu terlalu lelah untuk bersnorkling, kamu masih bisa berinteraksi dengan para ikan. Tentu saja, kamu tidak boleh memberi makan ikan sembarangan, karena nantinya akan mengganggu rantai makanan para ikan. Untuk memberi makan ikan, kamu harus memberitahu pihak pengelola pulau dulu. Nantinya, mereka akan memberikanmu makanan ikan khusus dengan membayar Rp.5000 saja.

Masih ragu mengunjungi ke- syahduan dan ketentraman tiga gili ini?

Untuk mengunjungi tiga gili ini, ada beberapa opsi yang dapat kamu pilih. Pertama, lewat pelabuhan Lembar, kedua melalui Pelabuhan Tawun dan Tanjung Kelor yang terletak di Sekotong. Ketiga, menelusuri pantai Selatan Lombok Tengah.

Menyebrang lewat Pelabuhan Lembar.

Jika bertandang dari bandara, kamu membutuhkan waktu sekitar 1-1.5 jam menggunakan Taxi dengan tarif sekitar Rp.200.000. Sedangkan, dari Mataram kamu hanya merogoh kocek kurang lebih sebesar Rp. 65.000 dengan perjalanan selama 30-45 menit untuk sampai ke Pelabuhan Lembar. Jika kamu datang sendiri, menyewa ojek online mungkin dapat menjadi pilihan yang tepat. Kemudian, dari pelabuhan kamu dapat menyebrang menuju tiga gili ini hanya dalam waktu 35-45 menit menggunakan boat dengan tarif kurang lebih Rp. 350.000/boat yang maksimum dinaiki 10-15 penumpang. Hematnya, setiap penumpang akan dikenakan biaya Rp.30.000-35.000 pulang-pergi untuk mengunjungi satu gili.

Menyebrang lewat pelabuhan di Desa Tawun dan Tanjung Kelor.

Karena dua wilayah ini terletak di Sekotong, maka kamu membutuhkan waktu penyebrangan yang cukup singkat. sekitar kurang dari 15-20 menit ke Gili Nanggu dan Sudak, kemudian sekitar 10 menit ke gili Kedis. Bedanya, jika dari Lembar kamu harus membayar 30-35 ribu rupiah, maka disini kamu hanya perlu membayar Rp.10.000 untuk menyebrang.

Menelusuri pantai Lombok Tengah Bagian Selatan,

Jika kamu benar-benar ingin merasakan petualangan menantang dan menyenangkan, mungkin menyisir Lombok Tengah bagian Selatan adalah pilihan. Seperti yang kamu duga, seluruh pantai Lombok menyatu seperti rukunnya ummat beragama-nya yang hidup berdampingan satu sama lain. Selain dapat mengunjungi beberapa pantai sekaligus, kamu bisa saja menemukan beberapa pantai baru yang bahkan belum memiliki nama yang tersembunyi di sela-sela bukit. Misalnya, saat mengunjungi pantai Selong Belanak lurus kearah Selatan, maka kamu akan menemui pantai Nambung, kemudian berlanjut ke pantai Mekaki yang sudah masuk ke jajaran pantai Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Untuk opsi ini, kami menyarankan kamu melakukan trip menyusuri pantai-pantai ini bersama kawanmu yang merupakan warga lokal, atau bersama tour guide, yang tentu saja akan memberikanmu akses yang lebih hemat untuk akomodasi perjalanan.

Tidak ingin repot karena ingin fokus memuja sepi?

Kamu tidak perlu khawatir, ada banyak paket wisata yang menyediakan tour ke tiga gili ini. selain hanya tinggal membawa raga dan jiwamu, kamu tentu saja tidak perlu repot menunggu akomodasi seperti boat, atau taxi, karena pihak tour sudah memfasilitasimu dengan baik. jika kamu juga malas berhubungan dengan pihak tour dan kadang bingung memilih mana yang terbaik, kamu bisa langsung menghubungi pihak penginapan di Gili Sudak dan Gili Nanggu yang akan siap sedia memberimu fasilitas paling nyaman.
(Sumber: Lombok Sumbawa Travel)

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours