SABANG – Di antara hamparan keindahan alam yang tersembunyi di Pulau Weh, Sabang, Air Terjun Pria Laot muncul sebagai destinasi wisata yang semakin menarik perhatian.
Terletak sekitar 15 kilometer dari pusat kota Sabang, air terjun ini bukan sekadar tempat melepas penat, tetapi juga menjadi lokasi untuk petualangan yang menghubungkan pengunjung dengan alam liar yang asri.
Perjalanan menuju Air Terjun Pria Laot sudah menjadi bagian dari pengalaman itu sendiri. Pengunjung harus melintasi jalan setapak yang dikelilingi hutan tropis yang masih alami.
Setelah 15 menit berjalan kaki dari titik akhir berkendaraan, suara gemuruh air mulai terdengar, mengiringi langkah-langkah yang semakin dekat dengan surga tersembunyi ini.
Dengan ketinggian sekitar 15 meter, air terjun ini mengalir deras, menciptakan kolam alami yang jernih di bawahnya, seolah-olah alam sendiri yang merancang tempat ini sebagai tempat beristirahat dari segala kesibukan.
Sesampai di lokasi, pengunjung disambut pemandangan yang memukau mata. Air yang jatuh dari tebing batu karst menghadirkan keindahan yang alami, sementara area sekitar air terjun dikelilingi oleh vegetasi hijau yang rimbun, memberikan nuansa tenang dan damai.
Kesejukan air yang jernih menjadi daya tarik utama, mengundang setiap pengunjung untuk merasakan sensasi menyegarkan yang hanya bisa ditemukan di tempat seperti ini.
Namun, Air Terjun Pria Laot tidak hanya menawarkan pemandangan indah. Bagi pencinta petualangan, tempat ini juga menyediakan berbagai aktivitas yang memacu adrenalin, mulai dari menyusuri aliran sungai hingga cliff jumping dari tebing rendah di sekitar kolam.
Kegiatan ini tidak hanya menawarkan tantangan fisik tetapi juga kesempatan untuk benar-benar menyatu dengan alam.
Nama “Pria Laot” memiliki akar yang menarik. Berasal dari nama Desa Pria Laot, tempat air terjun ini berada, nama ini juga terikat dengan cerita rakyat setempat.
Menurut legenda, nama tersebut diambil dari seorang pemuda pemberani yang dahulu sering menjelajahi wilayah ini, dari hutan lebat hingga lautan biru di sekitarnya.
Mitos ini menambah lapisan misteri dan daya tarik pada air terjun yang sudah memesona ini, menjadikannya lebih dari sekadar tempat wisata, tetapi juga sebuah situs sejarah dan budaya.
Walaupun akses menuju Air Terjun Pria Laot masih tergolong sederhana, justru itulah yang menjaga pesona alami tempat ini. Tidak ada fasilitas modern yang merusak keaslian, hanya keindahan murni yang terjaga oleh alam dan masyarakat setempat.
Bagi yang mencari ketenangan di tengah keindahan alam Aceh, Air Terjun Pria Laot adalah destinasi yang wajib dikunjungi.
Khaira, seorang warga setempat, mengungkapkan bahwa air terjun ini sebenarnya sudah ada sejak lama, tetapi kurang terekspos karena lokasinya yang tersembunyi di dalam hutan lindung.
“Sejak tahun 1980-an, kami mulai bergotong royong membuka akses ke air terjun ini. Pada tahun 2021, Pemko Sabang juga telah membangun jalan untuk memudahkan akses wisatawan,” ujarnya, Sabtu (24/8/2024).
Kini, setiap akhir pekan, Air Terjun Pria Laot ramai dikunjungi oleh 100 hingga 200 pengunjung.
Mitchell dan Breith, wisatawan asal Australia, sangat terkesan dengan keindahan alam di sekitar air terjun.
“Kami sangat kagum dengan keasrian tempat ini. Airnya jernih, banyak kupu-kupu, dan yang paling penting, jauh dari sampah plastik,” ujar Mitchell tersenyum lebar.
Prestasi Air Terjun Pria Laot pun diakui secara nasional ketika meraih penghargaan sebagai “Surga Tersembunyi Terbaik” pada Anugerah Pesona Indonesia (API) Awards 2023.
Penghargaan ini menjadi motivasi bagi pemerintah dan masyarakat Kota Sabang untuk terus menjaga dan mengembangkan potensi wisata ini, memastikan bahwa keindahannya tetap lestari untuk generasi mendatang.
Dengan keindahan yang tak terbantahkan dan cerita menarik di balik namanya, Air Terjun Pria Laot benar-benar menjadi bukti bahwa Sabang adalah surga tersembunyi yang layak untuk dieksplorasi.
+ There are no comments
Add yours