Lombok Tengah – Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), memiliki banyak destinasi wisata yang indah, terdiri dari pemandangan pantai, bukit, gunung, air terjun, hingga gua. Salah satu wisata terkenal di Lombok Tengah adalah Gua Bangkang.
Menyusuri Gua Bangkang sebagai salah satu situs geologi juga memiliki daya tariknya sendiri yang tidak dapat ditemukan di tempat lainnya. Gua Bangkang memiliki julukan ‘Cahaya Tuhan’ karena cahaya matahari yang mengintip menembus kegelapan gua.
Waktu terbaik untuk berkunjung adalah saat siang hari. Di mana matahari berada tepat di atas sehingga cahaya yang menembus hingga ke dasar gua terlihat maksimal.
Tertarik untuk menjadikan Gua Bangkang sebagai tujuan wisata Detikers di Lombok? Simak artikel berikut untuk informasi seputar lokasi, daya tarik, harga, dan jam buka dari wisata Gua Bangkang yang dirangkum dari berbagai sumber.
Gua Bangkang terletak di kawasan Bukit Prabu, Desa Prabu, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.
Wisata Gua Bangkang sangat mudah untuk dijangkau oleh wisatawan. Gua Bangkang ini hanya berjarak 5 menit dari Jalan Raya Mawun yang merupakan ruas utama menuju Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika.
Dari The Mandalika, Anda hanya perlu berkendara selama 10 menit untuk mencapai kawasan Gua Bangkang. Anda akan melewati jalan yang berkelok-kelok, tanjakan, dan turunan.
Tidak perlu khawatir, Anda tidak akan tersesat karena destinasi ini sudah terdaftar di aplikasi peta. Maka dari itu, Anda dapat mengandalkan aplikasi peta untuk menunjukkan jalan menuju Gua Bangkang.
Di sekitar kawasan wisata ini, terdapat halaman dengan luas sekitar 200 meter persegi yang biasa digunakan untuk parkir kendaraan.
Sebelum memasuki gua, Anda akan menemukan restoran menyerupai aula terbuka yang halaman depannya terdapat taman hijau yang terawat. Dari restoran ini, Anda dapat menyusuri jalan setapak sejauh 100 meter hingga sampai di mulut gua.
Sepanjang perjalanan, akan terdengar suara berisik dari koloni kelelawar berjumlah ratusan ribu ekor yang ada di dalam gua. Terdapat lima spesies kelelawar di sini dan mereka tinggal menggantung di langit-langit pada ketinggian sekitar 20 meter dari dasar gua.
Daya Tarik
Gua Bangkang memiliki ruangan dengan luas mencapai 200 meter persegi dikelilingi tembok stalaktit berwarna krem dan hijau karena lumut.
Ruangan gua ini merupakan ruangan utama yang memiliki langit-langit berlubang dengan diameter 1-3 meter yang terbentuk secara alami. Lubang ini juga berfungsi sebagai ventilasi aroma tak sedap dari kotoran kelelawar. Sehingga udara dalam gua tidak pengap karena kotoran kelelawar.
Di siang hari, saat sinar matahari sedang terik-teriknya, cahaya akan menembus lubang-lubang di langit gua membentuk garis-garis keindahan yang alami. Cahaya inilah yang dijuluki ‘Cahaya Tuhan’ karena tampak bak sorot lampu-lampu di atas panggung.
Titik-titik jatuhnya cahaya matahari ke lantai dasar ruang utama gua sering dijadikan lokasi pemotretan bagi para pengunjung. Tak sedikit pula di antara pengunjung merupakan wisatawan asing Sirkuit Mandalika yang datang ke gua ini untuk menyaksikan langsung. Banyak dari mereka yang penasaran dengan keunikan gua yang memiliki Cahaya Tuhan tersebut.
Daya tarik gua ini tidak hanya ruang utama tersebut. Komunitas susur gua kerap menjelajah lorong lainnya, jauh ke perut harta geologi ini. Gua ini bisa menembus hingga dua kilometer dengan ujungnya yang berada di bibir tebing perairan Pantai Kuta Mandalika.
Namun, diperlukan banyak peralatan khusus untuk kegiatan susur gua. Misalnya helm caving, senter, caving wearpack, rompi keselamatan, tas tahan air, tabung oksigen mini, radio komunikasi, persediaan air, dan makan yang cukup. Selain itu, pemandu profesional juga diperlukan untuk menjamin keselamatan selama menjelajahi gua.
Harga Tiket Masuk
Menyaksikan pemandangan ‘Cahaya Tuhan’ secara langsung ternyata tidak perlu membutuhkan biaya yang besar. Harga tiket masuk ke Gua Bangkang ini sangatlah terjangkau yakni hanya Rp 5.000 per orangnya.
Jam Buka
Jam operasional dari Gua Bangkang ini sendiri adalah dari pukul 07.30-21.30 Wita. Namun, waktu terbaik untuk berkunjung adalah dari pagi hingga siang hari agar cahaya matahari dapat terlihat menembus hingga ke dasar gua.
+ There are no comments
Add yours