Spot Wisata Baru di Bandung, Bisa Kulineran Pinggir Sungai

Bandung – Pemerintah Kota Bandung meresmikan tempat wisata anyar yang terletak di kawasan Tanggulan Cikalapa, Dago Pojok. Di sana, pengunjung bisa menikmati pemandangan sungai dan pepohonan hijau sambil menikmati kuliner tradisional Bandung hingga memperoleh edukasi tentang lingkungan.
Kawasan wisata yang dinamai Pasar Sisi Walungan Cikapundung Cikalapa (Pasiwal Cika-cika) tersebut terletak di RT 04, RW 03 Kelurahan Dago. Untuk mencapai lokasi, pengunjung harus melewati turunan yang cukup curam dan berbatu, serta cukup licin terutama di musim hujan. Oleh karenanya, Anda yang ingin berkunjung disarankan mengenakan pakaian dan sepatu yang sesuai.

Meski demikian, ketika sampai, pemandangan sungai yang asri dapat mengobati lelah. Terlebih bila Anda memasuki kawasan tersebut dari turunan komplek Capitol Dago Valley, di mana Anda akan melewati pemandangan hamparan sawah yang masih hijau.

Saat memasuki area Pasiwal Cika-cika, terdapat sembilan saung-saung bambu beratap jerami yang dapat Anda temui. Di sanalah nantinya para UMKM akan berdagang aneka sajian kuliner untuk pengunjung.

Kepala Dinas Sumber Daya AIr dan Bina Magra (DSDABM) Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan, wisata kuliner tersebut akan dibuka setiap Sabtu dan Minggu. Konsep yang dikedepankan adalah wisata hijau ramah lingkungan.

“Di Pasar Sisi Walungan ini ada sembilan saung. Nanti setiap Sabtu dan Minggu akan ada yang berjualan kuliner tradisional dengan pendekatan kemasan nol sampah plastik,” ungkap Didi, Selasa (22/4/2025).

Adapun para pedagangnya merupakan warga sekitar Dago Pojok. Sehingga, diharapkan ekonomi masyarakat sekitar dapat terbantu.

“Kita upayakan pemberdayaan untuk warga sekitar. Ini dinamakan ekonomi restoratif. Ada ekonomi mikro sekaligus sebagai pergerakan lingkungan,” terangnya.

Dari Arung Jeram hingga Pengolahan Sampah
Tempat wisata ini sebenarnya sudah cukup lama beroperasi. Camat Coblong, Krinda Hamidipradja mengatakan, spot aliran Sungai Cikapundung di Kampung Cikalapa ini kerap digunakan pegiat alam untuk bermain rafting atau arung jeram. Namun sayangnya, olahraga tersebut saat ini belum bisa dilakukan di sana.

“Awalnya adalah tempat kukuyaan atau arung jeram, dari Curug Dago sampai ke BBWS. Karena sekarang airnya lagi dangkal, jadi arung jeramnya enggak jalan,” ungkap Krinda saat ditemui di lokasi.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *