Rumah Radakng merupakan salah satu rumah adat suku dayak yang menjadi ciri khas Provinsi Kalimantan Barat.
Dilansir dari keterangan resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Rumah Radakng disebut sebagai rumah adat terbesar yang ada di Indonesia, sekaligus menjadi landmark bagi Kota Pontianak setelah Tugu Khatulistiwa.
Dikatakan sebagai rumah adat terbesar, karena bangunannya memiliki panjang 138 meter dan tinggi 7 meter. Rumah ini juga biasa disebut sebagai Rumah Panjang karena bentuknya yang memanjang.
Bahkan, menurut laporan Kompas.com pada Senin (18/1/2021), dalam buku Mengenal Rumah Tradisional di Kalimantan (2017) karya Mahmud Jauhari Ali, ada juga Rumah Radakng yang panjangnya mencapai 300 meter dan diisi 60 kepala keluarga (KK).
Rumah Radakng yang menjadi ikon baru Kota Pontianak berada di Komplek Perkampungan Budaya, Jalan Sutan Syahrir, Kota Baru Pontianak, Kalimantan Barat.
Rumah adat ini telah diresmikan oleh Gubernur Kalimantan Barat pada tahun 2013 silam.
Dikutip dari laman Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Pontianak, bangunannya bisa digunakan untuk pengembangan dan pelestarian adat istiadat serta sebagai ikon pariwisata di provinsi tersebut.
Adapun Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi rumah adat ini beberapa waktu lalu, tepatnya Rabu (9/3/2022).
Ia mendorong keberadaan Rumah Radakng menjadi destinasi wisata budaya utama di Kalimantan Barat.
“Ini adalah destinasi wisata berbasis budaya yaitu cultural tourism, dan wisatawan akan merasakan dan juga mendapatkan pengalaman, kenangan, sekaligus belajar tentang kebudayaan (Kalimantan Barat) di sini,” katanya melalui keterangan resmi yang Kompas.com terima, Jumat (11/3/2022).
Dengan demikian, kehadiran Rumah Radakng dinilai bisa memberi arti positif bagi pengembangan pariwisata di Pontianak, serta Kalimantan Barat secara umum.
Ia pun mendorong agar Rumah Radakng menjadi tempat pergelaran event seni lantaran memiliki hall dan amphitheater. Bangunannya juga mampu menampung hingga 600 orang di ruang utamanya, dan halaman depan rumah juga didesain cukup luas.
Selain itu, para wisatawan yang berkunjung nantinya akan disiapkan berbagai macam suvenir berupa miniatur rumah adat tersebut.
+ There are no comments
Add yours