6 Tempat Wisata untuk Melihat Orang Utan di Indonesia, Seru Banget!

1. Taman Nasional Tanjung Puting

Taman Nasional Tanjung Puting merupakan pusat konservasi orang utan terbesar di dunia yang berlokasi di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Selatan. Di taman nasional seluas 415 ribu hektare ini, terdapat ribuan ekor orang utan yang dilindungi dan dijaga kelestariannya.

Untuk bisa menyaksikan orang utan di sana, wisatawan bisa memesan paket wisata ke operator di Taman Nasional Tanjung Puting selama tiga hari dua malam dengan naik kapal klotok dan menyusuri Sungai Sekonyer.

Wisatawan akan diajak mengamati berbagai tingkah orang utan yang bergelantungan di pepohonan, baik dari kapal tersebut atau langsung turun ke Camp Leakey dan berinteraksi dengan mereka. Para jagawana pun akan mendampingi dan memberi arahan untuk wisatawan. Seru banget, kan?

2. Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) Nyaru Menteng

Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) atau Pusat Rehabilitasi Orang Utan Nyaru Menteng ini menjadi perbincangan dalam beberapa waktu terakhir, karena menjadi salah satu lokasi syuting utama film Petualangan Sherina 2.

Lembaga non-profit ini merawat sekitar 400 orang utan yang diselamatkan dari berbagai bencana di habitatnya. Mereka dididik mengenal lingkungan dan bertahan hidup. Jika sudah siap, nantinya orang utan tersebut akan dilepasliarkan ke Hutan Lindung Bukit Batikap atau Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya di Kalimantan Tengah.

Kalau penasaran, kamu bisa mengunjungi pusat informasi Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) ini di Arboretum Nyaru Menteng, Jalan Tjilik Riwut KM 28, Tumbang Tahai, Bukit Batu, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Bahkan, kamu bisa mendaftar sebagai relawan, lho.

3. Samboja Lodge

Samboja Lodge ini merupakan salah satu usaha milik Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) yang berada di Jalan Raya Balikpapan-Handil KM 44 Samboja,
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Penginapan ini mengusung konsep eco-friendly. Semua dindingnya terbuat dari bahan daur ulang dan hiasannya hasil kerajinan tangan tradisional masyarakat Dayak di kawasan tersebut. Begitu membuka jendela kamar, kamu akan melihat pepohonan subur yang menenangkan hati.

Tak hanya itu, kamu juga akan diajak mengamati orang utan dengan cara naik perahu menyusuri sungai dan jalan-jalan ke hutan tempat mereka tinggal. Berbagai buah-buahan biasanya sudah disiapkan petugas untuk kamu berikan kepada primata tersebut.

4. Taman Nasional Kutai

Tempat untuk melihat orang utan selanjutnya adalah Taman Nasional Kutai yang berada di Kabupaten Kutai Timur dan sebagian kecil wilayah Kota Bontang, Kalimantan Timur. Luas taman nasional ini mencapai 198 hektare.

Dilasir dari Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, di dalam kawasan ini terdapat lebih dari 80 jenis mamalia Borneo. Salah satunya orang utan dari subspesies Pongo pygmaeus yang hanya hidup di bagian timur Pulau Kalimantan.

5. Taman Nasional Betung Kerihun

Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) merupakan taman nasional sekaligus kawasan konservasi alam seluas 800 hektare yang berlokasi di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, dan berbatasan langsung dengan wilayah Sarawak, Malaysia.

Kawasan ini dikenal karena bentang alamnya yang sangat indah, seperti sungai, gunung, gua, hingga danau. Tak hanya itu, kamu pun bisa menemukan beragam flora dan fauna endemik, bahkan langka. Salah satunya orang utan Borneo.

Wisatawan bisa mengikuti program camping di Camp Derian atau Camp Mentibat sambil belajar mengenal alam sekitar. Di camp tersebut, sudah ada jalur atau trek khusus untuk mengamati flora dan fauna. Sarang orang utan juga ada di kawasan ini, lho.

6. Taman Nasional Gunung Palung

Taman Nasional Gunung Palung berada di wilayah dua wilayah di Kalimantan Barat, yakni Kabupaten Kayong Utara dan Kabupaten Ketapang. Kawasan ini menjadi rumah bagi 10 persen dari populasi orang utan yang hidup di dunia (sekitar 2.200 ekor).

Dilansir dari laman Yayasan Paling, waktu terbaik untuk mengujungi Taman Nasional Gunung Palung ini antara bulan Juni-September setiap tahunnya, karena curah hujan rendah dan cuacanya pun cenderung cerah. Kamu bisa melihat orang utan bergelantungan di pepohonan sambil menysuri sungai dengan sampan.